Jakarta, eksposenews.com- Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam diagnosis dan manajemen kanker, Perhimpunan Hematologi Onkologi- Medik Penyakit dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) menggelar“Conferensi pers dalam rangka Simposium dan Workshop “The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM) 7, 2019 yang diselenggarakan pada Hari Jum’at 19/7/ 2019, di Hotel JW Marriott Jakarta. Acara Simposium dan Workshop ini di gelar selama 4 hari 18-21 Juni 2019. Di Hotel JW Marriot Jakarta.
Pengetahuan dan keterampilan dalam diagnosis dan manajemen kanker, Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Cabang Jakarta
Hadir sebagai Narasumber :
1.dr.Ronald A, Hukom,SpPD-KHOM,FINASIM(Ketua Perhompedin Jaya). topik perkenalan ( membuka dan memperkenalkan narsum lain )
Laporan Kegiatan (peserta,Jumlah nya,Daerah asal, Latar belakang Medis).
2. Dr.dr TDjumhana Atmakusuma ,SpPDKHOM ( Ketua PP Perhompedin) Topik “Memperkenalkan Perhompedin Sebagai perkumpulan Medical ancologist,Peranan KHOM dalam Penanganan kanker sebagai bagian MDT. (Pengurus Pusat Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia)
3, Prof Dr.dr Aru Wijaksono Sudoyo, SpPD-KHOM ( Ketua POI,YKI) Topik – Manfaat dan pentingnya Membentuk MDT dalam pelayanan penyakit Kanker.
Kerjasama antara dokter yang berkecimpung dengan kelompok pasien, dalam hal edukasi , advokasi,dll.
Organisasi Profesi Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam lndonesia (PERHOMPEDIN) dilahirkan sebagai salah satu jawaban dalam menghadapi tantangan semakin banyaknya rakyat Indonesia yang menderita penyakit kanker dalam darah.
Perkembangan di dunia saat ini, telah terjadi pergeseran pola penyalut dan penyebab kematian dan penyakit infeksi kepenyakit non infeksi. Transisi epidemiologi ini Juga terjadi di Negara Asa Tenggara termasuk Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi Kanker di Indonesia saat ini adalah 4,3 per 1.000 penduduk dan penyebab kematian nomor tujuh (5.7%) dari seluruh penyebab kematian di Indonesia.
Upaya pengendalian Kanker telah dilakukan oleh berbagai pihak yakni pemerintah, profesi, LSM, swasta,maupun masyarakat .
Konstribusi dokter HOM yang bernaung di bawah organisasi PERHOMPEDIN amat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dan rakyat Indonesia dalam penanggulangan kanker, sehingga tercipta pelayan an kanker yang bermutu, aman, tepat guna, dan berdaya guna .
Walaupun masih berusia muda, kelahiran organisasi profesi PERHOMPEDIN pada tanggal 14 Maret 2011 ini diharapkan dapat berperan dalam membantu pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk terbebas dari penyakit kanker.
I. Sejarah Terbentuknya Organisasi PERHOMPEDIN
Sub Bagian Hematologi Onkologi Medik dimulai dengan adanya Keputusan Kongres Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia ke-X di Padang, tanggal 23- 27 Juni I996.
Dalam sidang Komisi pendidikan memutuskan bahwa Hematologi Onkologi -Medik diakui sebagai Spesialis Penyakit Dalam. Konsultan Hematologi- Onkologi Medik. Kemudian di tindaklanjuti dengan surat PB PAPDI dengan usulan perubahan sebutan Subspesialis Hematologi menjadi SubSpesialis Hematologi -onkologi Medik
Pengakuan terhadap Konsultan Hematologi Onkologi Medik diberikan untuk pertama kalinya pada tahun 2001, dengan Pemberian Brevet Konsultan Hematologi- Onkologi Medik pertama dewan Pertimbangan Keahlian (DPK) PB PAPDI, dengan Surat Keterangan No. 115PB/INT/IV/2001, yang ditanda tangani oleh Ketua, Sekjen PB PAPDI dan Ketua DPK PB PAPDI (Prof. Dr. H. M. Sjaifullah Noer, Sp.PD-KGEH), pada tanggal 11 April 2001, kepada 15 orang Sp-PD-KHOM.
Kemudian segala kegiatan profesi Hematologi Onkologi Medik dimulai dengan dibentuknya Badan Koordi nasi Hematologi – Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Bakomas Hompedin) sejak tahun 2002 dibawah naungan Organisasi Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI), yang mengkoor dinir semua kegiatan HOM mulai dari pendidikan, penelitian dan kegiatan ilmiah.
Untuk kegiatan pendidikan, mulai tahun 2006 diakui oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam. Tahun 2007, Standar Kompetensi KHOM untuk pendidikan calon KHOM. Tahun 2007, Standar Kompetensi KHOM diakui oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, dan telah disahkan oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam 6 Pusat Pendidikan penuh Spesialis 2 Bidang Ilmu Hematologi-Onkologi Medik.
Pada bulan Juni tahun 2010, ketua Bakornas (Prof. A. Harryanto R), membuat surat edaran kepada seluruh anggota Bakornas Perhompedin untuk mempersiapkan pembentukan Perhimpunan Hematologi Onkologi -Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN).
Pada tanggal 27 November 2010, tempat di Jakarta, diresmikan Organisasi Profesi dengan nama Perhimpunan Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia yang disingkat PERHOMPEDIN.
Tanggal l4 Maret 2011, PERHOMPEDIN telah dinyatakan sebagai Organisasi Profesi oleh Notaris.
Tanggal 2-5 Februari tahun 2012, telah diadakan Kongres Nasional 1 PERHOMPEDIN di Jakarta.PERHOMPEDIN telah disetujui /disahkan sebagai organisasi profesi pada Muktamar IDI Tanggal 20-24 November tahun 2012.
Total peserta (Simposium dan WS ) =635
Peserta WS= 197:
1. A1 (Chemotherapy for Internist) =35
2. A2(Trombosis ; prophylaxys and Treatment ) =31
3, B1 (Leukimia)=33
4, B2(Management Nutrition in Cancer Patien )=36.
5,C1(Chemotherapy for Internist)=29.
6,C2(Infection in Onkology)=33.
Kategori Peserta :
1. GP(termasuk PPDS )=394.
2. SP(termasuk Counsultant) =181
3, Student =7
4,Oncology Nurse= 53.
Asal Peserta
1,Jakarta : 383
2, Luar Jakarta : 252 (Aceh, Medan, Banjarmasin ,Samarinda, Pontianak,Riau, Gorontalo,Manado, Ternate,Maluku Bali,Kupang, Yogyakarta Semarang,Solo Tangerang,Dll).
Asal Institusi ;
1 Universitas (UI ,UGM,UB,Unair, Undip, Udayana,UNS,USU,Unsyiah Aceh, Trisakti,UPH,Atmajaya,Univ. Lampung,Unlam Banjarmasin,Unsrat Manado, dll)
2, Yayasan.
3, Perhimpunan
4, Klinik
5, Puskesmas
6,RS.
7, Dinkes Kabupaten /kota/provinsi.
Berikut Video Dr.dr.Aru Wisaksono Sudoyo, So.PD- KHOM (Ketua POI,YKI) dalam keterangan pers kepada awak media.