Laporan : Musfiran
Tuba Barat, eksposenews.com – Kelangkaan elpiji 3 kg di Tulang Bawang Barat dimanfaatkan oleh Sub Agen (pangkalan) untuk meraup keuntungan. Harga di pangkalan mencapai 20 Ribu per-tabung diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) berdasarkan SK Gubernur Lampung yaitu Rp.18.000/Tabung.
Pangkalan nakal ini, menjual langsung ke para konsumen dengan harga diatas HET, karena kebutuhan elpiji 3 kg meningkat.
Pangkalan yang menjual dengan harga 20 Ribu/tabung adalah pangkalan milik Sunarno dan Suniyah di Desa Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
Terungkapnya penjualan diatas HET, hasil kroscek media ekspose dibeberapa warga sekitar pangkalan.
Marni salah satu warga Desa Daya Murni yang mengeluhkan kelangkaan elpiji 3kg serta mahalnya harga.
” Gas tabung 3 kg, disini langka mas, kalopun ada harganya mencapai 22 Ribu/tabung. Dipangkalan selalu kosong, setiap datang elpiji 3kg dari agen, sudah diborong para pengecer untuk dijual kewarung. Jadi, harganya melonjak antara 20 Ribu sampai 22 Ribu/tabung,” keluh Marni.
Pernyataan Marni tersebut, setelah media ekspose kroscek kepangkalan milik Sunarno, pada Selasa (21/7) ternyata benar.
Salah seorang tetangganya yang enggan disebut, menuturkan, kalau dirinya membeli elpiji 3 kg seharga 20 Ribu/tabung.
Pernyataan warga tersebut dibenarkan istri Sunarno.
“Ya, kami menjual elpiji 3kg dengan harga 20 Ribu/tabung, cuma ketetangga sekitar sini saja pak, karena untuk menyesuaikan harga diwarung katanya saat diwawancara.
Menanggapi hal itu, Syahrial, manajer PT.Gama Jaya Persada supplier elpiji 3kg di dua pangkalan tersebut, berjanji akan menindak pangkalan yang nakal itu.
“Tolong kasih tau saya pak dan barang buktinya, nanti saya akan tindak tegas. Saya akan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU),” tegasnya pada media ini via telepon seluler, Selasa (21/7).