Reporter : Mat Ali
Banding Agung, ekposenews.com – Kerusakan jalan yang parah sangat dikeluhkan warga. Jalan lingkar desa sepanjang 10 km yang menghubungkan 7 dusun di desa Tanjung Agung Kecamatan Banding Agung, OKU Selatan belum pernah disentuh pembangunan selama sepuluh tahun terahir.
Jalan tersebut satu-satunya infrastruktur yang menjadi pilihan warga untuk dilalui. Namun,sayangnya jalan itu masih merupakan jalan tanah yang dibangun warga setempat secara swadaya pada tahun 2012 lalu.
Menurut kepala desa Akmaludin, sebelum jalan itu dibuka lokasi merupakan perkebunan kopi. Sehingga pada tahun 2012 kebun kopi itu digusur oleh warga untuk dibangun jalan. Pembangunan jalan sepanjang 12 km dan lebar 4 m dilakukan secara swadaya dan dibantu juga melalui program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) pada waktu itu.
” Alhamdulilh, dengan dibukanya jalan tersebut, dusun yang tadinya terisolir, kini sudah dapat terhubung dengan dusun lainnya,” ucap Akmaludin, dikediamannya, Jum’at (11-11-2022).
“Sekarang, warga antar dusun sudah bisa menikmati hasil pembangunan jalan itu, meskipun hanya jalan tanah ,” tambahnya.
Pada tahun 2020 lalu, kapala desa sebelumnya telah membangun jalan lingkar desa sepanjang 500m.
Dan, pada tahun ini, kami sudah membangun jalan sepanjang 60 m menggunakan Dana Desa. Kemudian dari kabupaten telah membangun jalan sepanjang 460m.
Sisa jalan yang belum dibangun lebih kurang sepanjang 10km.
Kondisi jalan tanah sangat dikeluhkan warga, terutama pada saat hujan. Jalan menjadi sangat licin sehingga mengganggu aktivitas warga. Sehingga, warga sangat kesulitan untuk mengangkut hasil panen kebun mereka yaitu kopi dan alpukat.
“Saat hujan, jalan menjadi licin. Sehingga kami sangat kesulitan untuk mengangkut hasil panen kami , ” keluh salah satu warga.
Warga berharap agar pemerintah dapat merealisasikan keinginan mereka.
Akmaludin agak kesulitan untuk mengatasi keluhan warga tersebut.
Menururnya, biaya untuk membangun jalan sangatlah besar. Kalau saja dianggarkan melalui Dana Desa sepertinya akan mengganggu program desa yang lain.
Menanggapi keluhan warga, Akmaludin selaku kepala desa memohon kepada dinas terkait agar segera merespon keinginan warganya.