• Jum. Jan 17th, 2025

Harga Gabah Anjlok, Petani di Rawa Pitu Mengeluh

Byadmin

Mei 7, 2021

Laporan : Musfiran

Tulang Bawang,Lampung, eksposenews.com – Panen raya adalah waktu yang sangat ditunggu para petani, terutama para petani di Kecamatan Rawa Pitu Kabupaten Tulang Bawang,Provinsi Lampung.

Terhitung di bulan Mei ini, para petani di wilayah tersebut melakukan panen raya. Namun, para petani mengeluhkan anjloknya harga gabah.

Dari hasil penelusuran dibeberapa petani, harga gabah turun dari 4400 Rupiah/kg menjadi 3000 rupiah/kg. Itu adalah harga gabah kering jenis bibit muncul.

Dengan anjloknya harga gabah petani sangat menjerit,dikarenakan
biaya tanam hingga panen petani harus mengeluarkan sebesar 9 Juta rupiah/hektare.

Biaya tersebut mulai dari biaya membajak,tanam,pemupukan,perawatan hingga upah tenaga untuk memanen. Sedangkan hasil panen petani perhektare hanya menghasilkan 4 ton gabah kering.

Jika dihitung dengan harga jual gabah 3000 Rupiah/kg. Berarti petani hanya mendapatkan sebesar 12 Juta rupiah itupun belum terhitung tenaga perawatan.

Sangatlah miris nasib para petani, selama menunggu masa 4 bulan hanya mendapatkan hasil kurang dari 3 juta rupiah.

Para petani sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,
Ujar Doni Irawan, salah seorang petani di desa Bumisari Kecamatan Rawapitu.

Harga gabah yang sangat murah tersebut membuat dirinya kesulitan untuk menutupi kebutuhan sehari harinya.

“Selama menunggu masa panen yang terhitung 4 bulan, saya memimjam sana sini untuk modal membeli pupuk dan lainnya. Belum lagi biaya hidup perhari sebesar 50000 rupiah” kata Doni.

Lanjutnya, apalagi saya lahannya dapat menyewa sebesar 4 Juta rupiah untuk sekali panen. Jadi, yang ada saya malah tekor,” keluhnya.

Para petani berharap pemerintah dapat menaikkan harga gabah agar kesejahteraan mereka terjamin.

By admin