Laporan, Darmawansyah
Jakarta,11/12/2020
eksposenews.com-Fenomena yang terjadi saat ini terkait isu terorisme dan radikalisme menjadi keprihatinan banyak pihak. Ini bukan hal baru, dari dulu fenomena ini sudah ada, bukan saja dari kelompok garis kiri, tapi dari kelompok garis kanan juga.
Bahkan pada zaman dulu kita sebut saja kelompok PKI,sebagai umat Islam saya minta maaf belum mampu memberikan tauladan yang baik. Karena sebagai umat Islam sudah di claim Allah umat yang baik dan menjadi tauladan yang baik pula. Karena Islam itu agama rahmatan lil alamin “terang Ustad Ahmad Ikhrom, wakil Rois Syuriah PCNU Bogor, saat ditemui di kediamannya (9/12/20).
“Seharusnya literasi dan edukasi terorisme dan radikalisme itu dimulai dari usia dini,dikenalkan dari keluarga terlebih dahulu dengan menanamkan pendidikan agama di usia dini.Jangan sampai kita salah memahami keagamaan,apa lagi persoalan yang baru saja terjadi yang pada laskar FPI,Senin kemarin biar lah itu menjadi tanggung jawab pihak kepolisian dan kita sama-sama mendoakan kepada 6 laskar FPI yang tewas di ampuni oleh Allah SWT dan di berikan tempat yang terbaik di sisiNya .”
“Kita hidup di negara yang damai bahkan Islam masuk pertama di Indonesia dengan cara damai,bukan dengan perang,seperti para wali songo yang menyebarkan Agama Islam melalui pendekatan emosional yang sangat santun.Kita semua sama di mata Allah yang membedakan hanyalah ketaqwaan”sambungnya.
“Menurut saya BNPT itu hanya lebih banyak menangani orang yang sudah terpapar terorisme dan radikalisme seharusnya penanganan yang baik adalah sebelum terpapar.
Seharusnya Pemerintah lebih serius lagi menghadapi masalah Pendidikan Keagamaan, sosialisme juga edukasi terkait soal terorisme itu sendiri.Saya sangat prihatin melihat pendidikan keagamaan minim sekali diberikan pengajar kepada murid-muridnya.
Nah pondasi akhlak dan ketaqwaan seorang hamba itu di lihat dari keagamaannya dan siapa yang mengajari agama itu sendiri, yang terjadi saat ini banyak anak-anak muda yang belajar dengan ustad yang tidak jelas pendidikan agamanya jadi timbul salah kaprah.
“Jihad itu memang artinya berjuang tapi bukan peperangan nah jihad yang baik adalah jihad memerangi hawa nafsu.Saya berharap kepada semua adik-adik kita jangan mudah terprovokasi oleh ajakan untuk segelintir orang demi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa” pungkasnya .