Laporan : Darmawansyah.
Jakarta,eksposenews.com–Jumlah penderita Covid-19 di ibu kota DKI Jakarta semakin meningkat. Akibat keadaan yang cukup mengkhawatirkan tersebut, akhirnya Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menerapkan kebijakan PSBB kembali.
Langkah tersebut di ambil pemerintah setelah melihat data terakhir covid Corona di laman situs jakarta.go.id, pada 9 September yang menunjukan kenaikan penderita.
Data jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 11.245 orang, bahkan sebagian sudah mendapatkan perawatan intensif, seperti isolasi dan penanganan khusus dari medis.
Kepada wartawan, Anies Baswedan menjelaskan pembatasan sosial skala Besar-besaran (PSBB) dari April sampai transisi Juni sebenarnya terbilang efektif mencegah penyebaran Corona. tapi setelah memberlakukan new normal sampai September, jumlah positif covid-19 meningkat. Selama 6 bulan terakhir kasus di Jakarta didominasi 50 persen kasus orang tanpa gejala (OTG) dan 35 persen gejala ringan-sedang.
Mengingat warga yang terkena positif Covid-19 semakin meningkat, pemprov DKI Jakarta memutuskan tarik rem dan memutuskan kembali ke PSBB ketat, karena situasi memang sudah darurat,” ujarnya, Rabu kemarin, (9/9/2020.)
M.Hori koordinator wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (Korwil KSBSI) DKI Jakarta mengatakan” pembelakukan kembali PSBB secara ketat seperti awal Covid-19 akan berdampak besar bagi kaum buruh. Pada dasarnya dia mendukung kebijakan Gubernur Anies Baswedan dalam memutuskan rantai penyebaran virus berbahaya ini ditengah masyarakat.
“Namun satu sisi, kami kuatir penerapan PSBB secara ketat seperti awal Covid-19 akan berdampak pada kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan. Sebab pada awal penerapan PSBB banyak anggota dan teman kami banyak yang kehilangan kerja karena banyak perusahaan yang tutup dan Pengusaha yang nakal,” jelasnya, saat diwawancarai, kamis (10/9/2020).
Kami berharap semua pihak bisa berpikir positif dan bergotong royong dalam mengahadapi covid 19 secara bijaksana baik itu pengusaha maupun para pekerja/buruh. harap M.Hori.