Laporan : Lemens Kodongan
Jakarta, eksposenews- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghadiri musyawarah besar Persekutuan Gereja Gereja Pentakosta Indonesia PGPI ke-8 yang dilaksanakan di Gedung GBI Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara, (13/11).
Menteri Agama hadir dampingi oleh Dirjen Bimas Kristen yang tampak duduk berdampingan dengan ketua umum PGPI DR.Jacob Nahuway dikursi kehormatan.
Dalam sambutannya Jacob Nahuway mengatakan, bahwa kita datang untuk merampungkan sesama, gereja dengan gereja Aras sesama kita dengan pemerintah menciptakan kerja sama antar sesama agama, lalu dengan pemerintah.
PGPI mempunyai moto dalam Tuhan kita bersatu. Kita tidak bersatu kalau kita lihat warna kulit kita. Tidak bersatu kalau kita melihat rambut ikal Mayang, jadi kalau kita tidak bisa menerima perbedaan maka kita bukan negara. NKRI bagi PGPI adalah harga mati inilah perekat bagi suku-suku yang berbeda-beda inilah perekat untuk negara ini sehingga bisa bertahan. Banyak orang ingin memisahkan diri dari NKRI namun lihat dari Sabang sampai Merauke negara kita bisa bersatu karena adanya Pancasila sebagai dasar negara, ujar Jacob Nahuway.
Jadi PGPI ada di belakang pemerintah Pak dan memohon agar diakui oleh Kementerian agama harapnya Jacob Nahuway.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, bahwa dirinya merasa terhormat karena bisa berdiri di hadapan para pendeta pendeta dari seluruh Indonesia, perwakilan gereja-gereja Aras nasional.
Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa dirinya hadir mewakili presiden yang tidak bisa hadir sehubungan dengan ada tugas lainnya.
Menteri Agama mentipkan tiga hal pertama moto makna dan luar biasa dalam Tuhan kita satu bukan hanya tidak hanya sekedar komitmen Keinginan kita semua maka di tengah-tengah kemajukan kita tetap berupaya memiliki kesadaran karena kita memiliki Tuhan yang satu yang satu yang sama.
Menag Lukman Hakim Saifuddin mengatakan dalam konteks ini kita semua senantiasa lebih mengedepankan toleransi beragama moderasi agama. Agama tentu dalam maknanya hadir dalam rangka melindungi harkat dan martabat manusia atau dalam ungkapan lain agama hadir untuk memanusiakan manusia.
Selanjutnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa agama hadir tentu dalam rangka dan upaya menjaga, melindungi, harkat dan martabat manusia. Dalam ungkapan lain agama hadir untuk memanusiakan manusia agar ajarannya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya pastilah moderat. Tapi cara kita beragama termanifestasi kita terjebak pada pengamalan. Kita memahami teks kita memahami agama dari orang-orang Suci kita dan itu dalam bentuk teks.
Kita tidak hidup semasa hidup mereka para orang suci. Jadi baik kitab suci maupun orang-orang Suci dalam memahami nilai-nilai agama semuanya bersumber dari pada teks.
Maka kita menjumpai dan menemui adanya sebagian orang kita yang dalam memahami agama melalui teks agama. melalui teks itu sendiri terlalu mendewakan tex. Jadi dalam terjemahan ayat suci dalam kitab suci semuanya bertumpu pada teks tanpa mempertimbangkan dan tanpa melihat konteks yang tertulis dalam kitab suci, sehingga menjadi ekstrimis.
Mubes ke VIII GPPI akan berlangsung selama tiga hari mulai 13-15 Nopember 2018.