• Sel. Mar 18th, 2025

BNPT Pertemukan Mantan“ Napiter Dengan Korban Dalam “Satukan NKRI”

Byadmin

Feb 28, 2018

JAKARTA, ekposenews Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membuat terobosan brilian untuk Iebih memajukan program penanggulangan terorisme di masa mendatang. Program yang dibalut dalam sebuah kegiatan bertajuk “Silaturahmi Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Satukan NKRI)” menghadirkan para mantan napi terorisme dengan korban terorisme (penyintas).

Program itu adalah bagian dari upaya BNPT agar mantan napiter dan Penyintas dapat difasilitasi sesuai nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu menghadirkan negara kepada setiap elemen bangsa.

Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk menyalurkan opini dan saran yang produktif kepada pemerintah. Karena itu, pada kegiatan juga dihadirkan beberapa menteri terkait untuk berdialog langsung dengan mantan napiter dan penyintas.

Selain Kepala BNPT Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, hadir beberapa pembicara pada acara Puncak Rabu (28/2), antara Iain Menkopolhukam, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menristek Dikti, M Nasir, Mendikbud Muhajir Effendi, dan Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspa Yoga, Ketua Forum Pemred Suryopratomo, juga nampak dalam jajaran Undangan Khusus.

Sementara itu, khusus untuk penyintas, BNPT akan terus berupaya agar revisi UU Terorisme tidak hanya mengakomodasi unsur penindakan dan pencegahan, namun juga mengakomodasi perspektif para penyintas.

Artinya, penyintas butuh bantuan medis, rehabilitasi psikologi, psikososial, kompensasi serta dukungan bagi keluarga yang meninggal.

Melalui program satukan NKRI dengan tiga pilar utama kegiatan, yakni mantan napiter, penyintas, dan media diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan saran-saran kepada pemerintah.

Selama ini BNPT sendiri telah menghasilkan berbagai kemajuan, yang salah satunya terkait bidang koordinasi dengan 36 kementerian/lembaga (K/L). dengan acara “Satukan NKRI” ini adalah merupakan salah satu upaya koordinasi pemerintah dalam upaya menindak lanjuti program berkelanjutan. Koordinasi yang dilakukan mencakup bidang anggaran, pendidikan, jaminan sosial dan lain sebagainya. Pada bidang anggaran, diharapkan bahwa masing-masing K/L terkait dapat menyediakan anggaran khusus untuk pembinaan mantan napiter dan penyinberk Sedangkan pada bidang pendidikan, BNPT telah menggandeng Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Pendidikan tinggi untuk merumuskan format pemberian dukungan beasiswa, pendidikan, keagamaan, wawasan kebangsaan sebagai bagian dari pembinaan masyarakat.

Di bidang pemenuhan kebutuhan sosial, BNPT bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Kementerian Usaha Kecil dan Menengah dalam penguatan perekonomian, jaminan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Ini semua merupakan tanda bahwa negara menjamin hak asasi manusia seluruh elemen masyarakat terutama mantan napiter dan penyintas.

Acara “Satukan NKRI” ini dihadiri sebanyak 124 mantan napiter dan 51 penyintas. Pada acara Selasa (27/2/2018) para peserta ini telah dibekali materi motivasi dengan menghadirkan motivator dan psikolog, Nanang Kosim Yusuf. Selain itu acara ini juga diisi dengan Dialog Kebangsaan menghadirkan sebagai narasumber, Prof. Dr. Nasarudin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Mutid, Direktur Indonesian Institute for Society Empowerment/INSEP, dan Yudi Latif, Ph.D , Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila.

By admin

slot malaysia

slot thailand