Jakarta, Puncak peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta Internasional Velodrome, Rawamangun, Jakarta, Kamis (28/11/2024) sore, berlangsung meriah sekaligus mengharukan. Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan sambutan, menangis sampai air matanya menetes ketika bicara komitmennya untuk mensejahterakan para guru.
Prabowo tiba di lokasi pukul 16.00 WIB dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang dipadukan celana hitam beserta pecinya. Prabowo datang didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.
Saat berjalan memasuki ruangan, Prabowo memberi hormat dan melambaikan tangan ke peserta Hari Guru Nasional. Sikap Prabowo itu membuat suasana makin riuh. Para guru langsung berebut untuk bisa bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia itu. Mereka juga rame-rame mengabadikan momen langka ini dengan handphone-nya. Prabowo pun berupaya menyalami mereka sembari maju ke barisan ke depan.
Di barisan depan, sejumlah menteri sudah terlebih dulu hadir. Ada Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menkeu Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Puncak acara adalah mendengarkan pidato dari Presiden Prabowo. Mengawali pidatonya, Prabowo menyebut, peringatan Hari Guru merupakan momen penting yang harus dihadirinya.
“Sebenarnya saat ini saya ada undangan untuk menghadiri peringatan hari kemerdekaan dari negara sahabat. Tapi, saya memilih datang ke sini, karena bagi saya ini sangat penting,” ungkap Prabowo.
Presiden menegaskan, pendidikan merupakan prioritas utama dalam pemerintahannya 5 tahun ke depan. Karena prioritas utama, kata Prabowo, maka porsi untuk dana pendidikan sangat besar disiapkan dalam APBN 2025.
“Negara-negara maju itu prioritas utamanya itu pertahanan. Namun, di pemerintahan saya, pendidikan jadi prioritas utama. Ini sejarah selama Indonesia berdiri,” tegasnya.
Menurut Prabowo, kalau negara mau maju, maka pendidikan adalah yang utama. Pendidikan akan berkualitas, kalau fasilitas sekolah dan kesejahteraan guru mendapat perhatian besar dari Pemerintah.
Untuk tahun 2025, lanjut Prabowo, Pemerintah memutuskan untuk menaikkan anggaran pendidikan. Dalam APBN tahun 2025, anggaran pendidikan menjadi salah satu alokasi prioritas dengan total Rp 724,3 triliun. Jumlahnya lebih tinggi dari anggaran prioritas lain, seperti alokasi perlindungan sosial, infrastruktur, kesehatan, maupun ketahanan pangan, serta hukum dan Hankam.
“Kesadaran saya bahwa pendidikan adalah kunci dari pada kebangkitan bangsa Indonesia. Dan bangsa Indonesia tidak ada pilihan, kita harus bangkit atau hanya menjadi negara begitu-begitu saja,” tegas eks Menteri Pertahanan ini.
Ketua umum Partai Gerindra ini menekankan, kunci keberhasilan bagi pendidikan pun adalah guru. Tidak akan ada satu pun negara yang berhasil tanpa guru. Prabowo pun mengaku dapat menjadi seorang presiden karena andil guru-gurunya sejak kecil yang memberikannya pelajaran.
“Untuk itu saya memilih hadir di sini, di tengah para guru, intinya untuk atas nama seluruh pemerintah dan bangsa Indonesia, saya hadir di sini untuk ucapkan terima kasih pada guru,” kata dia.
Prabowo lantas mengumumkan kabar baik bagi para guru di seluruh Indonesia. Meskipun baru 1 bulan menjabat, Prabowo mantap untuk menaikkan gaji guru di Indonesia. Baik guru yang berstatus PNS dan PPPK, maupun yang non ASN atau honorer.
Prabowo menyatakan gaji guru yang berstatus ASN akan mengalami kenaikan sebesar satu kali gaji pokok. Sementara tunjangan profesi guru non-ASN alias honorer akan naik menjadi Rp 2 juta setiap bulan.
“Bahwa kita walaupun berkuasa sebulan, kami umumkan bahwa kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan,” ungkap Prabowo. “Karena itu, saya minta tepuk tangan untuk bu Menkeu paling meriah,” pinta ketua umum partai Gerindra itu.
Kabar baik itu disambut histeris ratusan guru yang hadir. Ada yang bersorak gembira, bertepuk tangan, hingga menangis. Sejumlah guru saling berpelukan mendengar janji Prabowo untuk naikkan gaji guru.
Momen kegembiraan guru tak berlangsung lama. Setelah itu, mereka dibuat terharu mendengar pernyataan Prabowo ihwal peran Pemerintah yang belum maksimal memperhatikan kesejahteraan guru. Bahkan, Prabowo meneteskan air matanya karena menyadari Pemerintah masih setengah-setengah menghargai keringat pahlawan tanpa tanda jasa.
“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum, belum yang saudara-saudara perlukan. Namun lihatlah,” kata Prabowo, berkaca-kaca sehingga menghentikan pidatonya sejenak untuk menyeka air matanya dengan tisu.
Prabowo kemudian melanjutkan pidatonya dengan suara tersendak dan sesekali menyeka air matanya. Eks Danjen Kopassus itu berjanji akan memperhatikan kesejahteraan guru selama memimpin Indonesia.
“Ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus. Saya minta para guru yang tabah, sabar, dan percaya pada Pemerintah. Saya berjanji akan terus menaikkan kesejahteraan guru,” ujar Prabowo.
Prabowo menyatakan seluruh rakyat Indonesia harus memperbaiki taraf hidupnya menjadi lebih baik. Entah itu guru, pekerja, petani, hingga nelayan. “Seluruh rakyat kita memerlukan kualitas hidup yang baik,” sebut Prabowo.
Di kesempatan sama, Menteri Abdul Mu’ti mengungkapkan, kado guru di Hari Ulang Tahun PGRI bukan cuma kenaikan gaji guru. Dia bilang, mulai tahun 2025 kementeriannya juga akan menerapkan efisiensi pengelolaan kinerja guru.
Para guru, sambung Mu’ti, nantinya tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk memenuhi pengelolaan administrasi melalui platform digital e-kinerja. Sebab, kementeriannya akan memberlakukan pengelolaan kinerja guru, kepala sekolah maupun pengawas dengan cara yang lebih sederhana. “Lebih simpel, tidak ribet, dan tidak perlu ribut,” jelas Menteri Mu’ti.
Dia menjelaskan pengelolaan administrasi terkait kinerja guru cukup diisi setahun sekali, tanpa perlu mengunggah dokumen, serta tidak lagi berbasis poin. Kebijakan tersebut, ditekankan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu, merupakan jawaban atas aspirasi para guru dan penyelenggara pendidikan swasta.
“Pastinya pemenuhan arahan Presiden Prabowo akan pelayanan birokrasi yang tidak berbelit dan mempersulit masyarakat,” imbuh dia.
Terpisah, Ketua Umum PB PGRI Prof Unifah Rosidi menyatakan seluruh guru di Indonesia menunggu realisasi janji Prabowo. “Kami menyambut baik dan sangat berterimakasih. Semoga janji ini dapat segera direalisasikan dan itu lah yang diharapkan para guru,” Kata Unifah kepada media ini
Sekadar informasi, Prabowo-Gibran Rakabuming Raka total memiliki 34 janji untuk guru atau dunia pendidikan. Lima di antaranya diberikan spesifik untuk tenaga pengajar sebagaimana dilansir dari dokumen visi misi Prabowo-Gibran. Pertama menyediakan beasiswa bagi putra-putri petani, nelayan, guru, dan buruh, untuk melanjutkan jenjang pendidikan S1 hingga S3.
Kedua memberlakukan upah minimum untuk kategori guru swasta, PAUD, madrasah, dan yayasan. Ketiga meningkatkan kesejahteraan dosen, peneliti, dan penyuluh, serta memberikan akses yang mudah bagi generasi muda yang ingin melanjutkan pendidikan dengan meningkatkan ketersediaan daya tampung perguruan tinggi, standarisasi kualitas, dan mempermudah akses masuk perguruan tinggi.
Keempat mengangkat guru honorer secepatnya secara berkala dan tenaga honorer K2 menjadi ASN. Kelima menaikkan gaji ASN (terutama guru, dosen, dan tenaga kesehatan), TNI/POLRI, dan pejabat negara