Jakarta | etua Pengadilan Tinggi Jakarta Dr. H. Herri Swantoro, SH., MH dalam sambutannya mengatakan Hari Raya Idul Adha menjadi momentum tersendiri bagi keluarga besar Pengadilan Tinggi Jakarta.
Perintah Allah SWT, yang ditujukan kepada Nabi Ibrahim AS agar menyembelih kepada puteranya yang bernama Nabi Ismail, sungguh membuat haru bagi kedua Nabi tersebut.
Tetapi karena itu adalah perintah Allah SWT, maka walau berat dan sambil bersedih, perintah tersebut tetap dilaksanakan. Tetapi perintah tersebut ternyata hanya bentuk ujian dan ketika pisau tersebut sudah di leher Nabi Ismail maka digantilah Nabi Ismail tersebut menjadi seekor domba.
Keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail tersebut merupakan sebuah contoh ketaqwaan kepada Sang Pencipta, ucap Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta Dr. H. Herri Swantoro, SH., MH pada awak media Rabu (19/6/2024) pagi.
Herri Swantoro selaku pimpinan Pengadilan Tinggi Jakarta, tidak henti-hentinya untuk mengajak jajarannya agar keikhlasan dan ketaqwaan manusia bisa senantiasa ditingkatkan.
Lebih lanjut, Herri Swantoro, menjelaskan Jiwa Korsa Pengadilan Tinggi harus dipupuk dan selalu ditingkatkan. Oleh karena itu, Keseimbangan Hablum Minallah dan Hablum Minnanas harus selalu kita wujudkan. Kita harus bisa dan kita pasti bisa, tuturnya.
Ketua Panitia (Haris Munandar) Hakim Tinggi Jakarta, mengatakan bahwa Acara perayaan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah Penyembelihan hewan qurban di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta berjumlah 16 (enam belas) ekor sapi.
Dari enam belas ekor sapi, kata Haris Munandar, menjelaskan hewan kurban akan dibagikan di masyarakat sekitarnya, antara lain di Kelurahan Cempaka Putih, Kelurahan Sumur Batu, Kelurahan Cipinang, Kelurahan Jati Kramat, Bekasi, dan lain-lain, pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, Humas Pengadilan Tinggi Jakarta, menyampaikan Ketua PT tidak berkurban di PT Jakarta, tetapi bersedekah 6 hewan kurban di antaranya seberat 750 kg, 500 kg lebih.
Sekitar, 1300-an lebih akan menjangkau beberapa kelurahan di Jakarta, hal ini sangat menggembirakan bagi Ketua PT Jakarta, kata Sumpeno.
Ia menambahkan, Hakekat kurban guna mendapat ridho Allah SWT, ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Niat esensial dalam berkurban adalah sikap batin seseorang, yang diartikan keikhlasan.
Bukan hanya ibadah lahiriyah tetapi yang lebih penting adalah nilai ketulusan sebagaimana dalam Alqur’an.
Terima kasih atas kerjasama yang harmonis antara Panitia Penyelenggara Penyembelihan hewan kurban, imbuhnya.
Reporter, Djuli Asnawi