Report.Djuli Asnawi
Jakarta | Sinta Nuriyah Wahid menghadiri Haul Gus Dur yang Ke-13 dirangkaikan dengan launching lagu Satu Cinta Indonesia, Hotel Sunlake Sunter, Jakarta Utara. Selasa (3/1/2023/).
Sinta Nuriyah Wahid atau biasa disapa Ibu Nyai, istri dari Abdurrahaman Wahid yang biasa dipanggil Gus Dur mantan Presiden RI ke – 4 dalam sambutannya mengtakan, apa yang dilakukan Gus Dur semata-mata adalah bentuk kecintaan dirinya terhadap Indonesia.
“Merasa bangga dan terharu atas acara yang telah dilakukan Gusdurian dalam memperingati wafatnya mendiang Gus Dur,” puji Sinta.
“Saya sangat bahagia dan terharu atas apa yang telah kalian lakukan untuk negara kita tercinta,yaitu negara Indonesia,” kata Sinta.
Lanjut Sinta, Gusdurian sendiri memiliki semangat perjuangan yang membara tanpa rasa takut dalam menciptakan kedamaian.
Menurutnya, perjuangan itu dilakukan tanpa harus mengeruk banyak biaya.
Dan yang lebih penting, anda tidak perlu mengeruk uang rakyat demi Indonesia. Itulah yang membuat saya bangga terhadap anak-anak semua.
“Dan memang itulah yang diwariskan oleh Gus Dur kepada anak-anak bangsa Indonesia,” tuturnya.
Sinta mengatakan alasan diadakannya haul adalah karena adanya kesadaran masyarakat untuk mengenang sosok Gus Dur yang telah mewariskan perjuangan mulia untuk Indonesia.
“Gus Dur mewariskan persatuan dan kesatuan bangsa kepada seluruh Indonesia. Gus Dur mewariskan sikap toleransi tanpa harus bertengkar untuk diri sendiri, semua itu hanyalah untuk Indonesia tercinta,” imbuh Sinta.
Dalam acara haul yang ke – 13 ini dihadiri oleh beberapa tokoh agama, musisi dan para anak jalanan yang menyimbolkan persatuan, kesatuan dan toleran. Pada kesempatan tersebut Sinta mengucapkan rasa terima kasih kepada para tamu undangan yang telah hadir antara lain, Kyai Abdullah Wong, Kang Zastrouw Al Ngatawi, Romo Heru Prayitno, Opick Tombo Ati, Varid putra Mbah Surip, Marjinal Band, Home Band MJC, anak jalanan dan para talent video clip Satu Cinta Indonesia.
Sinta juga mengungkapkan kebanggaannya dengan apa yang dilakukan Gusdurian, lantaran usaha untuk haul Gus Dur ke – 13 ini sama sekali tidak mengeruk uang milik rakyat.
“Tidak perlu mengeruk ke sana ke mari harta dan nyawa dari rakyat Indonesia, dan itu semua harus tetap dihidupkan.” tutup Sinta.
Ditempat yang berbeda, Haris Ahmad Munawar selaku Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah mengatakan, jangan sampai gagal faham agama dijadikan sebagai alat politik dan kepentingan pribadi.
“Harapan saya, semoga saja dengan dengan adanya anak jalanan ini bisa bangkit untuk membangun negeri lebih baik dan lebih maju.”harap Haris Ahmad Munawar.