Laporan,Darmawansyah
Jakarta,27/4/2021
eksposenews.com – Laut di Indoneaia yang sangat luas dan Indah nun Asri merupakan icon pariwisata Indonesia khususnya di kepulauan seribu yang terletak di pesisir DKI Jakarta.
Kepulauan Seribu yang beberapa bulan terakhir ini merupakan salah satu pulau yang di sorot dengan keburukan lautnya karena tercemar oleh tumpahan oli berwarna hitam.
Limbah tumpahan minyak (oil spill) yang mencemari perairan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta sudah lama tercemari tapi pihak bupati atau instansi ASN di kabupaten tersebut tidak terlalu serius untuk menanggapinya.
Pencemaran minyak (oil spill) di kepulauan seribu masih saja menjadi PR besar yang sampai saat ini belum dapat di selesaikan dengan maksimal , sehingga menimbulkan banyak sekali hewan laut yang mati.
Melihat hal ini Lukman selaku Ketua KNPI Kepulauan seribu kembali menyuarakan pendapatnya kepada awak media melalui WhatssAp yang ia sampaikan “Kali ini bukan hanya pipanya bocor yang di kerawang, februari 2021 kemarin juga terjadi kebocoran pipa di area kerja PHE OSES yg mengakibatkan pencemaran di Pulau Sabira, Pulau Dua dan Pulau Penjaliran, dan pembersihan di sana pun belum selesai sampai sekarang terjadi dan pencemaran itu kembali menyerang Pulau Untung Jawa.”
Mengapa Pemkab Kepulauan Seribu jangan hanya berpangku tangan, dan juga sudah terima dana dari CSR maka kinerja mereka menjadi mandul untuk menyikapi pencemaran yang kerap terjadi bocornya pipa yang di distribusi,” tegas Lukman yang di hubungi oleh awak media.
Pencemaran limbah minyak (oil spill) sering terjadi karena adanya kebocoran pipa distribusi yang sudah tua, dan pipa-pipanya sudah pada korosi, kami minta agar PHE OSES konsentrasi dan segera untuk mengganti pipa-pipa tersebut, sambil menghentikan rutinitas seperti biasanya.
“Aneh sekali ini PHE OSES untuk mengganti pipa yang sudah korosi saja tidak mampu, malah sekarang mau buka sumur kilang minyak lepas pantai baru lagi.” ujar Lukman kepada awak media.