Jakarta,eksposenews.com- Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pembumian Pancasila mengadakan Temu Persaudaraan ke Kantor Pusat Persekutuan Gereja- Gereja di Indonesia (PGI) pada Jumat, (14/02/2020).
Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom didampingi Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Griya Manuputty (Jacky) dan para pengurus PGI lainnya, menerima Pengurus DPP GPP yang langsung mengadakan percakapan di ruang pertemuan khusus.
Pada pertemuan itu, Pdt. Gomar Gultom selaku tuan rumah mempersilahkan Ketua Umum DPP GPP Dr. Antonius Manurung, menjelaskan maksud dan tujuan kunjungannya ke Kantor PGI.
Sebelum menyampaikan sambutan, Antonius Manurung memperkenalkan satu persatu pengurus DPP GPP yang hadir masing -masing Sekjen GPP Bondan Kanumoyoso, Ketua I DPP GPP Bondan Wicaksono, Ketua IV Ernawaty Tamba, Wakil Sekjen Dodes, dr.Yosephine, Wakil Sekjen Lemens Kodongan termasuk dua ketua DPD GPP yakni DPD GPP Provinsi DKI Ralian Jawalsen dan Ketua DPD GPP Provinsi Banten Alexander W yang datang bersama Ustad H.Ardani pengurus GPP Provinsi Banten yang juga salah seorang pengurus di PCNU, Provinsi Banten.
Dihadapan pengurus PGI, Anton Manurung memaparkan, Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) yang dideklarasikan pada Sabtu 1 Juni 2019, bertepatan dengan hari kelahiran Pancasila ke 74. (1 Juni 1945 – 1 Juni 2019) di Tugu Proklamasi, Jakarta, bersamaan digelarnya Dialog Kebangsaan dengan tema “Bumikan Kembali Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa”.
Organisasi ini berdiri untuk menjadi garda terdepan pengawal dan pengusung Ideologi Pancasila yang menjadi kesepakatan luhur para pendiri bangsa, terutama dari maraknya deideologisasi Pancasila saat ini yang secara manifes mata maupun laten menjadi ancaman bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Deideologisasi/anti Pancasila dikenal sebagai paham radikal (radikalisme fundamentalisme) trans nasional dan paham neo liberalisme (neolib)/neo kolonialisme imperialisme (nekolim).
Lahirnya Gerakan Pembumian Pancasila didorong oleh keprihatinan mendalam akan situasi dan kondisi bangsa menuju perpecahan serta didasarkan atas keutuhan hati dan pikiran untuk memberikan kontribusi nyata bagi INDONESIA dalam menghidupkan kembali pemahaman Pancasila sebagai kristalisasi dan sublimasi nilai nilai luhur dari berbagai Agama, Kepercayaan dan budaya (adat istiadat) yang tumbuh berkembang dan hidup di bumi nusantara dengan mendorong serta mendukung kolaborasi-sinergis semua pihak, baik Pemerintah maupun Masyarakat, melakukan akselerasi menuju tercapainya masyarakat gotong royong sebagai model permanen tata nilai menuju masyarakat bangsa yang Berketuhanan dengan kebudayaan, berperi kemanusiaan, berkebangsaan, berkerakyatan, dan berkeadilan.
VISI GPP :
“Membangun masyarakat Sosialisme lndonesia tanpa penindasan dan penghisapan manusia atas manusia, tanpa penindasan dan penghisapan bangsa atas bangsa”.
MISI GPP :
1.Merawat dan membumikan Pancasila dalam mewujudkan masyarakat bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang
kebudayaan (Trisakti).
2. Membangun karakter personal dan bangsa (nation and personal character building) sebagai upaya mencegah, menangkal, dan melawan intoleransi, radikalisme fundamentalisme trans nasional, terorisme, neoliberalisme (neolib)/ neokolonialisme imperialisme (nekolim), korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan, penyalahgunaan narkoba dalam segala bentuk dan manifestasinya
3. Mengembangkan pendidikan Ideologi Pancasila secara progresif revolusioner berakar dari pemikiran Soekarno serta kristalisasi dan sublimasi nilai-nilai luhur agama,
kepercayaan. adat istiadat. dan budaya bangsa.
Anton berharap pada pertemuan ini mendapat saran dan masukan dari pengurus Pusat PGI, sehingga bisa bersinergi bersama dengan PGI, ujar Anton Manurung.
Dalam sambutannya,Ketua Umum PGI, Pdt.Gomar Gultom menyambut baik niat dari Pengurus Pusat GPP yang datang dengan tujuan untuk merajut kebersamaan. Gomar berharap “Temu Persaudaraan antara DPP GPP dengan Pengurus Pusat PGI tercapai sinergi diantara kedua lembaga untuk saling mendukung dalam penguatan dan pembumian nilai-nilai Pancasila”.
Temu Persaudaraan GPP-PGI berkomitmen untuk merajut jejaring diantara para pemangku kepentingan yang memiliki komitmen yang kuat terhadap terwujudnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Generasi yang lahir di tahun 1998 ke atas tidak mengerti arti Pancasila. Karena sejak mereka lahir sudah tidak diajarkan lagi di sekolah-sekolah cara menghapal lagu-lagu daerah dan lagu-lagu perjuangan seperti pada jaman kami sekolah dulu, ujarnya.
Gomar berpesan agar dalam kepengurusan di GPP dapat melibatkan kaum generasi Milenial, sehinggai mereka bisa mengerti dan memahami Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Pungkasnya.
Akhir pertemuan dilakukan penyerahan cendera mata yang diberikan oleh ketua Umum PGI Pdt Gomer Gultom dan diterima oleh Ketua Umum GPP Dr. Antonius Manurung.