Jakarta, eksposenews.com Pemerintah khususnya Kementerian tenaga kerja menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal telah melakukan pembohongan. Pembohongan dimaksud adalah perihal jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah tenaga kerja di Indonesia.
Tentang data PHK aja pemerinrah sudah bohong bagaimana siap menghadapi revolusi Indostri 4.0. Ujar Said Iqbal saat jumpa pers yang dilaksanakan di hotel Mega Proklamasi, Jakarta, (31/1).
“Come on wake up Menteri Tenaga Kerja” bagaimana anda mau mencalonkan diri menjadi Caleg di dapil saudara Bekasi dan Depok. Sementara ada 3000 lebih tenaga kerja di dapil saudara anda tidak tau. Bagaimana ini ujar Said Iqbal.
Data tahun 2017 versi pemerintah ada 9822 tenaga kerja yang di PHK. tahun 2018 turun jadi 3600 orang. Sementara data dari KSPI puluhan ribu tenaga kerja yang sudah di PHK.
Misalnya di PT. SKB Naragong Bekasi pada tahun 2018 ada 3000 tenaga kerja, PT. Tanasia 300 orang,PT. IKP di Bogor 600 orang, PT. Alkarindo 600 orang.
Dari data tersebut menunjukan pemerintah telah melakukan pembohongan kepada masyarakat ujar Said Iqbal.
Kami beritahukan, bahwa Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI – KSPI) akan melakukan unjuk rasa pada tanggal 6 Februari 2019 di Istana Negara dan 20 provinsi lain di Indonesia.
Adapun agenda dalam Konferensi Pers ini adalah penyampaian rencana aksi pada tanggal 6 Februari 2019 didepan istana negara untuk menyampaikan isu:
1. Lapangan kerja – Ancaman PHK – Revolusi Industri 4.0
2. BPJS Kesehatan gratis, bukan berbayar
3. Tolak Upah Murah – Cabut PP 78/2015 – Turunkan Harga
4. Tolak TKA China Unskill
5. Hapus Outsourcing dan Kedok Pemagangan
Narahubung: Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI, Kahar S. Cahyono (0811-1148-981)