Jakarta | Berdasarkan keterangan tim investigasi dari tim pemenangan pada malam menjelang pencoblosan ditemukan kurir dengan membawa 54 amplop yang akan digunakan untuk serangan pajar.
“Kami berterima kasih dan mengapresiasi, kepada Badan Pengawas Pemilu dan Penegakan Hukum Terpadu yang telah bertindak cepat dalam menindak lanjuti terkait laporan adanya dugaan money politik dalam pemilu 2024.”
Badan Pengawas Pemilu dan Penegakan Hukum Terpadu (Bawaslu-Gakumdu) DKI Jakarta akan bekerja secara profesional, kata Andi Mulyati dalam konferensi pers kepada awak media pada Rabu (20/3).
“Sebagai pejuang demokrasi pada 13 Maret 2024, telah melaporkan Caleg DPR RI Dapil 3 tersebut dengan membawa alat bukti 54 Amplop dan 7 orang saksi dari Jakarta Barat dan Jakarta utara. Semoga, Bawaslu dan Gakumdu akan transparan serta akuntabel atas dugaan money politik ini,” tambahnya.
“Terlapor sudah memenuhi unsur pidana pada pemilu 2024, dimana terlapor sebagai calon legislatif (caleg) berlambang mercy tersebut diduga telah memberikan uang melalui tim sukses untuk para pemilih di Dapil Jakarta Barat dan Jakarta Utara.” Ungkapnya.
Menyikapi peristiwa money politik sebagai pejuang demokrasi, Andi menyebut kami sebagai masyarakat, berharap kepada para pelaku kejahatan politik yang mengotori pesta demokrasi agar diberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku, tegasnya.
“Karena terlapor telah menciderai pesta demokrasi dengan membagikan uang kepada pemilih melalui tim pemenangannya,” pungkasnya.
Oleh karena itu, politik ini bukan semata untuk diketahui publik saja. Namun, sebagai peringatan bagi kita semua baik caleq maupun pemberi uang maupun rakyat sebagai penerima uang untuk tidak melakukanya pada pemilu yang akan datang sanksinya sangat berat serta melanggar aturan Pemilu, terangnya.
Andi menegaskan kepada masyarakat, dan pejuang Demokrasi yang anti money politik dalam pemilu memohon untuk membantu kami dan ikut mengawal penanganan ini agar berjalan sesuai dengan Hukum yang berlaku, tegasnya.
Reporter, Djuli Asnawi