Jakarta, Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Moral Rekonsiliasi Bersama Forum Komunikasi Purnawirawan TNI- Polri Gelar Diskusi Kenegaraan dan Buka Puasa Bersama.
Acara diskusi kenegaraan dan berbuka puasa bersama sejumlah tokoh Nasional dan negarawan Indonesia yang diselenggarakan GMRI bersama sejumlah elemen dilaksanakan di Sekretariat FOKO (Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri Jakarta, Jl. Senen Raya No. 18 Jakarta Pusat, Selasa, (11/4/2023)
Diskusi dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan perkenalan peserta dipandu oleh MC J Marbun dan dihadiri sejumlah tokoh, Sri Eko Sriyanto Galgendu, Prof. Yudhie Haryono. Letjen TNI purn Bambang Darmono, Laksamana TNI Purn Tedjo Edhy Purdijatno, Prof. Sri Edi Swasono, Bambang Sulistomo dan lainnya.
Letjen TNI Purn Bambang Darmono dalam sambutan sebagai tuan rumah mengatakan ” Forum Komunikasi Purnawiran TNI – Polri yang digagas oleh pendiri sudah menjadi pemikiran- pemikiran para pendiri FOKO sebagai ekses dari pada Reformasi”.
Oleh sebab itu, lanjutnya, para pendiri FOKO sudah mengantisipasi ekses yang akan terjadi akibat Reformasi tersebut, maka ditempat ini adalah tempat berkumpul para purnawirawan TNI- Polri untuk membicarakan masalah- masalah kenegaraan.
Sebab itu, kita tidak mau membicarakan politik praktis untuk memilih siapa calon presiden. Karena tahapan juga belum di tetapkan oleh KPU, ujarnya.
Sri Eko Sriyanto Galgendu, selaku penggagas diskusi dalam sambutannya mengatakan “Forum negarawan berdiri, karena krisis kepemimpinan dan minus negarawan di Indonesia. Berupaya bersama untuk mencari dan menemukan para negarawan di Indonesia membutuhkan waktu dan proses.
Forum Negarawan bentuknya non partisan, jadi tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu. Cakrawala berpikir yang luas serta jiwa besar menjadi panduan dan paduan kekuatan dari para sahabat negarawan didalam Forum Negarawan ini, ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Eko menjelaskan tentang Komitmen Forum negarawan adalah:
1.Menjaga dan memperkuat Nilai Kenegaraan dan konstitusi
2.Menjaga dan memperkuat nilai kebangsaan
3.Menjaga dan memperkuat kehormatan dan kewibawaan bangsa negara
4.Mengedepankan Kekuatan Moral
5.Saling membimbing – Saling menyayangi, Saling mendidik sebagai sesama anak bangsa negara.
6.Membahas permasalahan bangsa negara dan memberikan masukan-masukan kepada masyarakat, institusi, lembaga pemerintahan, termasuk pesan kebijakan kenegaraan
7.Menjadikan bangsa negara Indonesia lebih kuat dan menang dalam percaturan peradaban dunia.
Forum negarawan, tidak hanya membahas permasalahan dan dinamika Sapta Gatra kenegaraan didalam negeri, tetapi juga permasalahan global yang berpengaruh terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Termasuk membuat langkah terobosan untuk memenangkan percaturan peradaban dunia. Sebagai negarawan, maka pemikiran dan jiwa besar menuntut tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan dan memenang kan bangsa negara. Bukan mengorbankan bangsa negara, untuk kepentingan penghargaan pribadi ataupun oligarki.
Usai sambutan dilanjutkan dengan diskusi membahas tentang perpres no. 17 tahun 2022 yang dinilai telah mencederai rasa ketidakadilan para korban keganasan pemberontakan PKI.
Diskusi yang dimulai sejak pukul 16.00 wib berakhir saat akan magrib berkumandang tanda waktu berbuka puasa dan diskusi ditutup oleh moderator Prof. Yudhie Haryono.