Cianjur, Sabtu, 11 Maret 2023 pukul 10.00 WIB dilaksanakan kegiatan pelatihan pendampingan Psychologycal First Aid bagi relawan kemanusiaan gempa bumi Cianjur yang dilaksanakan di Gedung Papandayan Cianjur, Jawa Barat.
Acara dimulai pada pukul 11.00 WIB dipandu oleh moderator, Dr. dr. Yosephin Sri Sutanti, MS., SpOk(K). Seorang dokter yang konsisten berjuang membantu korban bencana yang terjadi di Indonesia dengan memberikan langsung bantuan kesehatan.
Para peserta mendengarkan dan menghayati materi yang dibawakan dengan penuh semangat. Drs. Agung Sigit, M.Psi., Psi. selaku Dosen Universitas Mercu Buana memaparkan materi Psychological First Aid (PFA). Sebelum pemaparan materi, narasumber memberikan kuis berupa pertanyaan yang berkaitan dengan kreativitas dan peserta sangat antusias mengikuti kuis tersebut. Setelah sesi kuis, pemaparan materipun dimulai.
Materi yang dibawakan oleh narasumber ini sangat bermanfaat karena membahas mengenai pertolongan pertama secara psikologis dan menjelaskan pentingnya PFA sama dengan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Narasumber juga menjelaskan tentang hal-hal utama yang harus dilakukan dalam memberikan pendampingan terhadap penyintas.
Langkah sederhana yang harus dilakukan yang dapat dilakukan sebagai intervensi holistik awal yaitu memenuhi kebutuhan dasar, mendengarkan, menerima perasaan penyintas, kemudian diikuti oleh pendampingan sebagai langkah selanjutnya, dan melakukan rujukan serta menindaklanjuti, jika diperlukan.
Narasumber juga menjelaskan hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak boleh dilakukan ketika melakukan PFA. Pemaparan materi ini juga menyebutkan sikap relawan harus IKHLAS, yaitu Iman, Kuat, Hibur, Luwes, Aktif, dan Sabar.
Dr.Antonius DR Manurung, M.Si menyajikan materi yang luar biasa karena memberikan gambaran tentang apa itu stres, jenis stres positif dan stres negatif. Narasumber juga menjelaskan tentang sumber stres, aspek yang menunjukkan tanda-tanda seseorang mengalami stres, dan dampak dari stres itu sendiri, serta memberikan strategi mencegah stres dengan ABC strategy, yaitu Awareness, Balance, Control.
Terakhir, narasumber memberikan 4A cara manajemen stres, yaitu Avoid, yang berarti hindari stres, Alter yang berarti mengubah situasi, Adapt artinya beradaptasi dengan penyebab stres, dan Accept artinya menerima. Setelah selesai pemaparan materi, acara diselingi dengan ishoma dan dilanjutkan dengan sesi diskusi.
Acara Diskusi berjalan dengan ‘sersan’ alias serius tapi santai, dan semua peserta terlibat aktif. Beberapa peserta memberikan sharing saat menjadi korban gempa, sekaligus juga menjadi relawan.
Kegiatan ini diakhiri dengan post-test. Selanjutnya 3 (tiga) peserta dengan nilai perkembangan yang paling tinggi dari hasil pre-test ke hasil post-test menjadi pemenang. Acara ditutup dengan closing statement kedua narasumber dan sesi dokumentasi bersama para pemenang dan seluruh peserta. Kegiatan ini menjadi kegiatan yang inspiratif, sebagai bukti nyata gotong royong sebagai implementasi membumikan Pancasila….