Jakarta,eksposenews.com- Kementerian ESDM memberikan penghargaan kepada Stakeholder yang telah berpartisipasi dalam kegiatan KESDM Siaga Bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Bengkulu.
Penghargaan diberikan langsung oleh Dirjen Minerba, Ir. Gatot Ariyono, MM kepada 57 Perusahaan, bertempat di lantai 5 gedung B Kantor Kementerian ESDM Jalan Soepomo pada Jumat (5/7).
Ketua Panitia pemberian penghargaan ESDM Siaga Bencana, Sri Raharjo, M.Eng,Sc dalam sambutannya mengatakan, Bahwa penghargaan ini diberikan kepada para pengusaha sehubungan dengan kegiatan ESDM Siaga Bencana pada saat terjadi bencana banjir dan longsor beberapa bulan yang lalu di provinsi Bengkulu pada hari sabtu tanggal 27 April 2019, di 9 wilayah kabupaten dan kota , yang mengakibatkan 24 orang meninggal dunia, 4 korban hilang, 2 korban luka berat, dan 2 korban luka ringan, 13.000 lebih orang terdampak bencana dan 12.000 orang mengungsi. Selain itu 1225 unit rumah rusak, 15 unit sekolah rusak, 52 titik infrastruktur jalan terputus, 36 jembatan dan sejumlah rumah ibadah rusak.
Sembilan kabupaten dan kota yang terdampak banjir dan longsor meliputi Kota Bengkulu, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Bengkulu Utara berdampak pada 2877 Ha Iahan pertanian yang terendam dan terputusnya jaringan listrik.
Menyikapi bencana alam yang terjadi di Provinsi Bengkulu tersebut, Kementeri an Energi dan Sumber Daya Mineral dengan cepat segera menurunkan Emergency Response Team (ERT) terbaik untuk melakukan kegiatan penyelamatan, pelayanan medis, penyaluran logistik, dan pemulihan infastruktur. Tim KESDM Siaga Bencana ini merupakan gabungan ERT perusahaan yang dikoordinasikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, selaku Ketua Bidang Penyelamatan Tim KESDM Siaga Bencana dengan bekerjasama sengan Ditjen Migas, Ditjen Ketenagalistrikan, Ditjen EBTKE dan Badan Geologi.
Tim KESDM Siaga Bencana menurun kan tim yang berasal dari 57 perusahaan. Dari 57 tim yang diturunkan Tim KESDM Siaga Bencana, tim penyelamat bencana diprioritaskan yang memiliki kemampuan mengope rasikan alat berat seperti excavator, dozer, kelistrikan. Tim ERT yang hadir dengan tota’l sejumlah 364 orang, terdiri dari rescue, operator, support, dokter, perawat, dan psikolog berjumlah 58 orang dan 257 personil PLN dan 20 Personil Pertamina .
Dalam rangka penyelamatan korban. evakuasi korban dan kegiatan pemulihan, maka didatangkan alat-alat berat dari beberapa perusahaan pertambangan mineral dan batubara sebanyak 6 unit, terdiri dari excavator, dozer, dump truck, dan fuel truck.
Dalam rangka memudahkan koordinasi antar tim dan mobilisasi alat-alat berat, dan hasil koordinasi dengan BPBD Provinsi Bengkulu maka ditetapkan Posko Utama Tim KESDM Siaga Bencana menjadi satu dengan Tim BPBD pada Posko Terpadu Bencana BPBD Provinsi Bengkulu di Kantor Utama BPBD Jalan Pangeran Natadirja km 7 Kota Bengkulu. Adapun hasil kegiatan KESDM siaga bencana, adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Penyelamatan Korban
Dalam kegiatan ini Tim KESDM Siaga Bencana fokus di 3 daerah terparah terdampak banjir dan longsor di Kota bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Selatan. Koordinas dan kerjasama dengan Tim BPBD provinsi bengkulu, TIM KESDM mengatur pemenuhan kebutuhan alat berat pada daerah yang dinyatakan prioritas dan dilengkapi support fuel oleh PT Pertamina, Pengaturan logistik, pelayanan kesehatan medis dan trauma healing, dan perbaikan infrastruktur.
2. Kegiatan Pelayanan Medis
Penanganan kesehatan dan pelayanan medis telah dilakukan di lokasi yang membutuhkan yang berkoordinasi langsung dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Total telah dilakukan pelayanan kesehatan mulai dari 1 Mei hingga tanggal 9 Mei 2019 di daerah Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan dengan total jumlah pasien secara keseluruhan adalah sebanyak (lebih dari 1088 orang)
3. Badan Geologi
Tim badan geologi melakukan pemetaan titik longsor , pemetaan penyebab banjir, zona-zona kritis dan melakukan penyusunan rekomendasi teknis penanggulangan bencana untuk memberi solusi mitigasi dan perencanaan menghadapi situasi sama di kemudian hari. Peta ini dimaksudkan untuk dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan dan mitigasi bencana, khususnya untuk daerah Provinsi Bengkulu.
4. Bantuan Logistik
Bantuan yang masuk secara keseluruhan adalah dengan total kurang lebih 1,47 Milyar dari seluruh perusahaan dibawah ESDM dengan Lokasi/tujuan penyaluran bantuan di daerah Kota Bengkulu (obat-obatan, makanan), Kab. Bengkulu Tengah, Kab. Kaur (alat berat, obat-obatan) dan Kab. Bengkulu Utara (obat-obatan dan makanan).
5. Pemulihan Infrastruktur
Tim KESDM Siaga Bencana dengan cepat ikut membantu melakukan kegiatan pemulihan infrastruktur. Kegiatan ini diprioritaskan pada pembersihan, pembukaan akses jalan, dan lain-Iain untuk fasilitas umum dengan menyediakan alat berat, operator dan tim rescue. Pemulihan tersebut dilakukan di daerah Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.
Perbaikan kelistrikan oleh Tim PLN dengan response yang cepat berhasil memulihkan kelistrikan bengkulu H+8 dengan 161 berhasil dipulihkan dan 9844 pelanggan teraliri kembali kelistrikannya sehingga kelistrikan menjadi 100 %
Meskipun status keadaan darurat dihentikan pada tanggal 4 Mei 2019, Tim KESDM Siaga Bencana tetap berkontribusi pada masa transisi menuju pemulihan dengan melakukan kegiatan pemulihan di Kabupaten dan Kota terdampak, dengan menurunkan 4 unit alat berat dan operator sampai tanggal 9 Mei 2019.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan KESDM Siaga Bencana pada bencana banjir dan longsor di Provinsi Bengkulu. Ujar Bambang Gatot.
Dirjen Minerba Bambang Gatot Ariyono dalam sambutannya mengatakan, bahwa Indonesia adalah negara yang rawan bencana dan banjir, mengingat ada beberapa daerah yang masuk dalam lempengengan, sehingga kita harus senantiasa siaga mengantisipasi segala bentuk bencana yang akan terjadi.
Disamping itu peran serta pengusaha juga sangat diharapkan mengingat ada hak masyarakat atas pengelolaan kekayaan alam dalam bentuk sosial, ujar Bambang. Oleh karena itu, kegiatan ini juga akan berlangsung bukan saja di Bengkulu tapi juga di daerah lainnya seperti di Kendari yang juga baru mengalami Bencana banjir dan tanah longsor.